Home » » Ibu adalah nafas kehidupan

Ibu adalah nafas kehidupan

| 0 komentar


Ibu adalah ibarat mentari yang menyinari setiap saat. Ibu adalah nafas kehidupan. Ibu adalah pelepas dahaga. Surga sebelum surga, Cahaya sebelum cahaya. Betapa besarnya kasih seorang ibu kepada kita. Cintanya yang dalam kepada kita sudah ditanamkan sejak kita masih berada di dalam perutnya. Belaian lembut dari jemari nya melebihi sutra. Harapan dan kasih sayangnya melebihi rindunya seorang kekasih. Cinta seorang Ibu kepada anaknya begitu hebat hingga tak mampu kita mengukurnya. Bersyukurlah kita yang dilahirkan dan memiliki ibu yang selalu setia mendampingi kita setiap saat. Hingga Nabi, ketika datang seorangpemuda menanyakan tentang apakah perbuatan baik kepada ibunya selama ini mampu membalas jasa kesetiaan ibunya sejak masih kecil hingga dewasa. Maka jawab nabi “Semua yang engkau lakukan tak akan mampu membalas kebaikan ibumu walau hanya satu pukulan tanganmu di dalam perut ibumu”.

Jika kita masih ingin berharap segala kemudahan datang kepada kita, maka segeralah berbuat apa saja yang mampu menyenangkan hati Ibu kita, Ibu adalah ladang tempat kita menanam benih kebaikan hingga mampu mendatangkan Ridha Allah. Apa saja yang sekiranya kita bisa kerjakan maka segera kita kerjakan. Janganlah sampai kita menyia-nyiakan kesempatan yang masih ada pada kita. Kesempatan untuk berbakti tak akan datang kedua kali. Selama Ibu kita masih hidup, inilah peluang terbesar bagi kita untuk membuat Allah tersenyum kepada kita. Senyuman Ibu kita yang dilemparkan kepada kita dengan ihklas menandakan bahwa Allah senang kepada kita. Sungguh, orang tua kita tidak akan pernah berharap banyak kepada kita untuk membalas budi dan jasa mereka selain cukup dengan melihat kita bahagia maka mereka akan merasakan kebahagiaan pula. Orang tua tidak akan pernah berharap materi dari anaknya yang sukses. Cukup dengan melihat kita sehat maka hati mereka akan tenteram. Ibu kita telah diciptakan oleh Allah sebagai tempat kita berbagi. Segala keluh kisah kita setiap saat selalu siap untuk didengarnya. Bahkan segala kesusahan kita akan menjadikan seorang ibu demam tiada terkira. Ibu kita, Allah menghendakinya untuk tempat kita beramal dan memudahkan segala langkah yang kita buat. Percaya atau tidak, jika kita bisa menyenangkan hati ibu kita dan berbuat sesuatu yang menjadikan ibukita bahagia, maka tak akan lama lagi Allah akan membantu kita dan segala usaha baik kita. Maka itulah maksud Nabi mengatakan “Ibumu, Ibumu, Ibumu”
Sering kita tidak menyadari betapa besar jasa ibu kepada kita. Berapa banyak sudah tenaga, waktu dan pikirannya tercurah guna mendidik kita. Ibu telah bertaruh nyawa dan darah agar kita dapat terlahir dengan selamat dan sehat. Ibu telah berjuang dengan hebat agar kita menjadi anak yang baik dan berguna. Namun jasa ibu yang demikian besar seolah tidak nampak di mata kita. Dia yang telah mendidik kita dari kecil, mulai dari melahirkan, menyusui, memandikan, yang selalu membersihkan kotoran kita, yang sering terjaga di malam hari untuk menunggui kita agar kita dapat tidur dengan nyenyak, yang sering menyuapi kita, yang selalu mengasuh kita dengan tangan dan hatinya yang penuh kasih sayang dan kesabaran, yang selalu lelah karena menggendong kita, yang selalu menyeka keringat kita, yang selalu menghapus air mata kita, yang selalu menyiapkan sarapan pagi dan masakan buat kita, adalah danau kehidupan yang airnya tidak pernah kering. Ibu seolah pohon rindang yang selalu menaungi kita. Ibu adalah lentera yang selalu menyala dan api kasih sayangnya tidak pernah padam. Namun sering sekali kita tidak memperhatikan dan berpikir betapa besar jasa ibu kepada kita.
Jika kita masih ingin berharap Allah membantu segala usaha kita, maka banyak-banyak berbakti kepada kedua orang tua kita, terutama sekali ibu kita. Kita mesti mencari peluang untuk dapat menyenangkan hati ibu kita. Dengan sedikit atau banyak perbuatan yang dapat membahagiakan ibu kita maka akan sangat baik bagi kita. Ibu adalah pintu keridhaan Allah kepada kita. Ibu adalah sungai yang dengan air cintanya dapat memudahkan jalan hidup kita. Kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Selagi ibu kita masih hidup, artinya ladang keridhaan Allah terbuka lebar buat kita untuk segera kita tanami dengan benih-benih bakti dan tak lama lagi kita akan segera memanen hasilnya. Tak perlu kita datang kepada kyai, atau paranormal untuk minta doa dan wirid guna melancarkan usaha kita. Cukup dengan kita berbakti kepada Ibu kita dan membahagiakan hatinya maka pertolongan Allah akan datang kepada kita. Tentunya dengan diiringi usaha dan doa. Apalagi doa ibu yang selalu menyertai kita. Itulah yang mahal dan perlu kita raih. Kesungguhan doa ibu kita yang mesti kita dapatkan. Walau ibu tidak perlu diminta pasti akan selalu mendoakan kita. Namun tidak bisa dipungkiri jika kita membuat kesal dan marah ibu kita, rasanya akan sulit mendapatkan ketulusan doa ibu. Untuk itu perlu bagi kita selalu menjaga agar tidak menyakiti hati ibu kita. Jangan sampai ada kata-kata yang keluar dari mulut kita yang melukai ibu kita. Sangat tidak pantas sekali jika kita melakukan itu. Namun jika tanpa sengaja kita melakukannya maka segeralah bersimpuh di kakinya untuk meminta maaf. Maaf adalah kata-kata terindah yang mampu meredam murka Allah kepada kita. Karena jika kita menyakiti hati ibu apalagi sampai mendzaliminya maka murka Allah akan datang kepada kita.

Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat . Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang telah diberikan pada kita. Memang kenyataannya ibu adalah sosok yang begitu penting bagi eksistensi keluarga. Dengan kasih sayang ibu, maka segala kebutuhan dan urusan keluarga dapat terpenuhi dan terselesaikan tanpa kendala. Ibu atau wanita memang sosok manusia yang kuat dan berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak serta peningkatan kondisi keluarga.
Begitu indah gambaran ibu bagi seorang anak dan keluarganya. Semua itu menunjukkan bahwa kasih sayang ibu keada anaknya tidak berbatas apapun. Apapun dilakukan oleh ibu agar anak-anaknya dapat bahagia. Dan, mereka tidak membutuhkan apapun dari anak-anaknya.
Kasih sayang ibu memang tidak berbatas. Itu sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Dapat kita rasakan bagaimana ibu mengasihi dan menyayangi kita, walaupun kita nakal. Ibu tidak pernah kehabisan rasa sayangnya. Mereka tetap saja memberikan kasih sayangnya, walaupun anak menggodanya.
Hati ibu seluas lautan, selapang dunia, bahkan lebih.
Gambaran bahwa hati ibu sedemikian luas memang tidak dapat dipungkiri. Begitu besar rasa kasih sayang ibu kepada anak-anaknya. Ketika masih dalam kandungan, ibu begitu memperhatikan kondisi  calon anaknya. Berbagai upaya dilakukan agar calon anaknya selalu terlindungi kesehatannya.
Bahkan, untuk menjaga kesehatan calon anaknya, ibu harus mengkonsumsi berbagai makanan sehat dan berusaha melakukan kegiatan-kegiatan yang menyehatkan badan. Selama sembilan bulan sepuluh hari, ibu harus mengandung calon anaknya. Dan, selama waktu itu pula ibu harus mengalami penderitaan yang tidak tergambarkan.Tidur tidak lelap.
Dan, ketika tiba saatnya melahirkan, maka pada saat itu ibu harus berjuang antara hidup dan mati. Ibu harus memperjuangkan kelangsungan hidup calon anaknya walaupun proses tersebut mengancam keselamatan dirinya. Ini merupakan bentuk kasih sayang ibu kepada anak-anaknya.
Pada saat anak masih bayi, penderitaan ibu belum selesai. Setiap malam harus bangun untuk mengganti popok, menyusui, dan menidurkan si bayi. Belum juga terlelap lama, jika si kecil bangun, maka ibu harus ikut bangun untuk melayani kebutuhan si kecil. Begitu seterusnya hingga anak dapat hidup mandiri. Bahkan, ketika anak sudah besar dan mandiri-pun kasih sayang ibu tidak pernah surut atau berkurang. Mereka tetap menyayangi anak-anaknya, melalui cucu- cucunya.
Ibu melaksanakan semua itu dengan penuh kasih sayang. Bagi ibu, jika anaknya nyaman, maka tenanglah hatinya. Tetapi, jika anaknya tidak nyaman, misalnya sakit, maka pikiran dan hati ibu menjadi gunda gulana dan tersiksa oleh berbagai kekawatiran. Begitulah, kasih sayang ibu kepada anak-anaknya. Tidak berbatas.
Doa ibu yang penuh berkah
Jika ingin berhasil dalam setiap usaha hidupmu, maka mintalah doa restu kepada ibumu. Ini merupakan sebuah petuah yang sangat nyata. Setiap kali kita akan melakukan sesuatu, misalnya pergi mencari pekerjaan, maka doa restu orang tua, khususnya ibu merupakan bekal yang utama.
Ibu adalah sosok yang begitu kasih kepada kita. Ibu memberikan segalanya untuk kita. Dan, istimewanya, mereka tidak berharap balas atas segala yang sudah dilakukan untuk anak-anaknya. Bagi para ibu, menyayangi anak-anak merupakan amanat yang harus dipertanggungjawabkan saat di akhirat nanti.
Surga di telapak kaki ibu
Kalau ada pepatah mengatakan bahwa surga ada di telapak kaki ibu, bukan berarti kita harus melihat telapak kaki ibu. Ini merupakan sebuah isyarat bahwa kebahagiaan seorang anak terletak di telapak kaki ibu, artinya di sepanjang kehidupan ibu. Jika ibu masih hidup, maka selama ini ibu tetap melangkahkan kaki untuk menciptakan kesempatan kehidupan lebih baik bagi anak-anaknya.
Telapak kaki, diartikan sebagai bagian tubuh yang bersentuhan langsung dengan tanah, maka itu artinya perjalanan hidup ibu. Selama ibu masih hidup, selama itu pula kasih sayang ibu tercurah untuk anak-anaknya. Dan, selama itu pula kehidupan anak berada pada posisi baik. Ibu akan terus berusaha memposisikan anak-anaknya bahagia.
Oleh karena itulah, jika kita ingin bahagia hidup di dunia dan di akhirat, maka sayangilah ibu kita. Berilah mereka kebahagiaan sebab ibu adalah lautan dan dunia kita. Di sanalah kita berlabuh saat sulit dan sebagainya.
Ingat bahwa keberadaan seorang ibu bagi kehidupan merupakan keniscayaan yang tidak dapat kita abaikan.

Ibu,,.
walau di matamu, selamanya aku adalah ranting kecil,
yang kau khawatirkan patah ditiup angin,
dan kau cemaskan akan rapuh dan lemahku,
tapi sesungguhnya aku ingin merindang,
melindungimu dari sedih nestapa.
Ibu…
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
Ibu…
Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu
Ibu…
hanya do’a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas
>
Share this article : Print Friendly and PDF
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Hamba Allah | Warung Islam
Copyright © 2011. Warung Islam - All Rights Reserved
Template Modify by Liwaul Hamdi Tanjung
Proudly powered by Blogger