Warung Islam - Pemboman berat pemerintah Suriah pada hari
Jumat menewaskan sedikitnya 26 warga sipil, hampir sepertiga dari mereka
anak-anak, kata kelompok pemantau, lansir World Bulletin, Jumat
(04/12/2105)
Setidaknya 11 korban, termasuk empat anak, tewas dalam serangan udara pemerintah di kota yang dikuasai oposisi di Talbisseh, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan.
11 warga sipil lainnya tewas dalam serangan udara di wilayah Ghouta Timur, basis besar pejuang Suriah di timur Damaskus.
Menurut Observatorium, penyerangan di kota-kota Sabqa, Kafrbatna dan Jisreen menyebabkan puluhan terluka atau belum ditemukan.
Pasukan pemerintah secara teratur membombardir Ghouta Timur, pinggiran Damaskus yang sebagian besar dikuasai oleh Koalisi mujahidin Suriah, Jaysh al-Islam yang kuat.
Di provinsi selatan Daraa, empat anak tewas ketika rezim membombardir kota Hara.
Dan empat warga sipil tewas dalam penembakan di kota Sanamayn, 30 kilometer (20 mil) sebelah timur Hara.
Perang global Suriah telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang, dan empat juta lainnnya mengungsi sejak perang meletus pada Maret 2011. (jurnalilslam/jurnalmuslim/warungislam)
Setidaknya 11 korban, termasuk empat anak, tewas dalam serangan udara pemerintah di kota yang dikuasai oposisi di Talbisseh, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan.
11 warga sipil lainnya tewas dalam serangan udara di wilayah Ghouta Timur, basis besar pejuang Suriah di timur Damaskus.
Menurut Observatorium, penyerangan di kota-kota Sabqa, Kafrbatna dan Jisreen menyebabkan puluhan terluka atau belum ditemukan.
Pasukan pemerintah secara teratur membombardir Ghouta Timur, pinggiran Damaskus yang sebagian besar dikuasai oleh Koalisi mujahidin Suriah, Jaysh al-Islam yang kuat.
Di provinsi selatan Daraa, empat anak tewas ketika rezim membombardir kota Hara.
Dan empat warga sipil tewas dalam penembakan di kota Sanamayn, 30 kilometer (20 mil) sebelah timur Hara.
Perang global Suriah telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang, dan empat juta lainnnya mengungsi sejak perang meletus pada Maret 2011. (jurnalilslam/jurnalmuslim/warungislam)