Ibu adalah ibarat mentari yang menyinari setiap saat. Ibu adalah
nafas kehidupan. Ibu adalah pelepas dahaga. Surga sebelum surga, Cahaya
sebelum cahaya. Betapa besarnya kasih seorang ibu kepada kita. Cintanya
yang dalam kepada kita sudah ditanamkan sejak kita masih berada di dalam
perutnya. Belaian lembut dari jemari nya melebihi sutra. Harapan dan
kasih sayangnya melebihi rindunya seorang kekasih. Cinta seorang Ibu
kepada anaknya begitu hebat hingga tak mampu kita mengukurnya.
Bersyukurlah kita yang dilahirkan dan memiliki ibu yang selalu setia
mendampingi kita setiap saat. Hingga Nabi, ketika datang seorangpemuda
menanyakan tentang apakah perbuatan baik kepada ibunya selama ini mampu
membalas jasa kesetiaan ibunya sejak masih kecil hingga dewasa. Maka
jawab nabi “Semua yang engkau lakukan tak akan mampu membalas kebaikan
ibumu walau hanya satu pukulan tanganmu di dalam perut ibumu”.
Jika kita masih ingin berharap segala kemudahan datang kepada kita,
maka segeralah berbuat apa saja yang mampu menyenangkan hati Ibu kita,
Ibu adalah ladang tempat kita menanam benih kebaikan hingga mampu
mendatangkan Ridha Allah. Apa saja yang sekiranya kita bisa kerjakan
maka segera kita kerjakan. Janganlah sampai kita menyia-nyiakan
kesempatan yang masih ada pada kita. Kesempatan untuk berbakti tak akan
datang kedua kali. Selama Ibu kita masih hidup, inilah peluang terbesar
bagi kita untuk membuat Allah tersenyum kepada kita. Senyuman Ibu kita
yang dilemparkan kepada kita dengan ihklas menandakan bahwa Allah senang
kepada kita. Sungguh, orang tua kita tidak akan pernah berharap banyak
kepada kita untuk membalas budi dan jasa mereka selain cukup dengan
melihat kita bahagia maka mereka akan merasakan kebahagiaan pula. Orang
tua tidak akan pernah berharap materi dari anaknya yang sukses. Cukup
dengan melihat kita sehat maka hati mereka akan tenteram. Ibu kita telah
diciptakan oleh Allah sebagai tempat kita berbagi. Segala keluh kisah
kita setiap saat selalu siap untuk didengarnya. Bahkan segala kesusahan
kita akan menjadikan seorang ibu demam tiada terkira. Ibu kita, Allah
menghendakinya untuk tempat kita beramal dan memudahkan segala langkah
yang kita buat. Percaya atau tidak, jika kita bisa menyenangkan hati ibu
kita dan berbuat sesuatu yang menjadikan ibukita bahagia, maka tak akan
lama lagi Allah akan membantu kita dan segala usaha baik kita. Maka
itulah maksud Nabi mengatakan “Ibumu, Ibumu, Ibumu”
Sering kita tidak menyadari betapa besar jasa ibu kepada kita. Berapa
banyak sudah tenaga, waktu dan pikirannya tercurah guna mendidik kita.
Ibu telah bertaruh nyawa dan darah agar kita dapat terlahir dengan
selamat dan sehat. Ibu telah berjuang dengan hebat agar kita menjadi
anak yang baik dan berguna. Namun jasa ibu yang demikian besar seolah
tidak nampak di mata kita. Dia yang telah mendidik kita dari kecil,
mulai dari melahirkan, menyusui, memandikan, yang selalu membersihkan
kotoran kita, yang sering terjaga di malam hari untuk menunggui kita
agar kita dapat tidur dengan nyenyak, yang sering menyuapi kita, yang
selalu mengasuh kita dengan tangan dan hatinya yang penuh kasih sayang
dan kesabaran, yang selalu lelah karena menggendong kita, yang selalu
menyeka keringat kita, yang selalu menghapus air mata kita, yang selalu
menyiapkan sarapan pagi dan masakan buat kita, adalah danau kehidupan
yang airnya tidak pernah kering. Ibu seolah pohon rindang yang selalu
menaungi kita. Ibu adalah lentera yang selalu menyala dan api kasih
sayangnya tidak pernah padam. Namun sering sekali kita tidak
memperhatikan dan berpikir betapa besar jasa ibu kepada kita.
Jika kita masih ingin berharap Allah membantu segala usaha kita, maka
banyak-banyak berbakti kepada kedua orang tua kita, terutama sekali ibu
kita. Kita mesti mencari peluang untuk dapat menyenangkan hati ibu
kita. Dengan sedikit atau banyak perbuatan yang dapat membahagiakan ibu
kita maka akan sangat baik bagi kita. Ibu adalah pintu keridhaan Allah
kepada kita. Ibu adalah sungai yang dengan air cintanya dapat memudahkan
jalan hidup kita. Kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Selagi ibu kita masih hidup, artinya ladang keridhaan Allah terbuka
lebar buat kita untuk segera kita tanami dengan benih-benih bakti dan
tak lama lagi kita akan segera memanen hasilnya. Tak perlu kita datang
kepada kyai, atau paranormal untuk minta doa dan wirid guna melancarkan
usaha kita. Cukup dengan kita berbakti kepada Ibu kita dan membahagiakan
hatinya maka pertolongan Allah akan datang kepada kita. Tentunya dengan
diiringi usaha dan doa. Apalagi doa ibu yang selalu menyertai kita.
Itulah yang mahal dan perlu kita raih. Kesungguhan doa ibu kita yang
mesti kita dapatkan. Walau ibu tidak perlu diminta pasti akan selalu
mendoakan kita. Namun tidak bisa dipungkiri jika kita membuat kesal dan
marah ibu kita, rasanya akan sulit mendapatkan ketulusan doa ibu. Untuk
itu perlu bagi kita selalu menjaga agar tidak menyakiti hati ibu kita.
Jangan sampai ada kata-kata yang keluar dari mulut kita yang melukai ibu
kita. Sangat tidak pantas sekali jika kita melakukan itu. Namun jika
tanpa sengaja kita melakukannya maka segeralah bersimpuh di kakinya
untuk meminta maaf. Maaf adalah kata-kata terindah yang mampu meredam
murka Allah kepada kita. Karena jika kita menyakiti hati ibu apalagi
sampai mendzaliminya maka murka Allah akan datang kepada kita.
Kasih anak sepanjang jalan, kasih ibu sepanjang hayat .
Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih
sayang ibu yang telah diberikan pada kita. Memang kenyataannya ibu
adalah sosok yang begitu penting bagi eksistensi keluarga. Dengan kasih
sayang ibu, maka segala kebutuhan dan urusan keluarga dapat terpenuhi
dan terselesaikan tanpa kendala. Ibu atau wanita memang
sosok manusia yang kuat dan berperan penting dalam perkembangan dan
pertumbuhan anak serta peningkatan kondisi keluarga.
Begitu indah gambaran ibu bagi seorang anak dan keluarganya. Semua
itu menunjukkan bahwa kasih sayang ibu keada anaknya tidak berbatas
apapun. Apapun dilakukan oleh ibu agar anak-anaknya dapat bahagia. Dan,
mereka tidak membutuhkan apapun dari anak-anaknya.
Kasih sayang ibu memang tidak berbatas. Itu sebuah kenyataan yang
tidak dapat dipungkiri. Dapat kita rasakan bagaimana ibu mengasihi dan
menyayangi kita, walaupun kita nakal. Ibu tidak pernah kehabisan rasa
sayangnya. Mereka tetap saja memberikan kasih sayangnya, walaupun anak
menggodanya.
Hati ibu seluas lautan, selapang dunia, bahkan lebih.
Gambaran bahwa hati ibu sedemikian luas memang tidak dapat
dipungkiri. Begitu besar rasa kasih sayang ibu kepada anak-anaknya.
Ketika masih dalam kandungan, ibu begitu memperhatikan kondisi calon
anaknya. Berbagai upaya dilakukan agar calon anaknya selalu terlindungi
kesehatannya.
Bahkan, untuk menjaga kesehatan calon anaknya, ibu harus mengkonsumsi
berbagai makanan sehat dan berusaha melakukan kegiatan-kegiatan yang
menyehatkan badan. Selama sembilan bulan sepuluh hari, ibu harus
mengandung calon anaknya. Dan, selama waktu itu pula ibu harus mengalami
penderitaan yang tidak
tergambarkan.Tidur tidak lelap.
Dan, ketika tiba saatnya melahirkan, maka pada saat itu ibu harus
berjuang antara hidup dan mati. Ibu harus memperjuangkan
kelangsungan hidup calon anaknya walaupun proses tersebut mengancam
keselamatan dirinya. Ini merupakan bentuk kasih sayang ibu kepada
anak-anaknya.
Pada saat anak masih bayi, penderitaan ibu belum selesai. Setiap
malam harus bangun untuk mengganti popok, menyusui, dan menidurkan si
bayi. Belum juga terlelap lama, jika si kecil bangun, maka ibu harus
ikut bangun untuk melayani kebutuhan si kecil. Begitu seterusnya hingga
anak dapat hidup mandiri. Bahkan, ketika anak sudah besar dan
mandiri-pun kasih sayang ibu tidak pernah surut atau berkurang. Mereka
tetap menyayangi anak-anaknya, melalui cucu- cucunya.
Ibu melaksanakan semua itu dengan penuh kasih sayang. Bagi ibu, jika
anaknya nyaman, maka tenanglah hatinya. Tetapi, jika anaknya tidak
nyaman, misalnya sakit, maka pikiran dan hati ibu menjadi gunda gulana
dan tersiksa oleh berbagai kekawatiran. Begitulah, kasih sayang ibu
kepada anak-anaknya. Tidak berbatas.
Doa ibu yang penuh berkah
Jika ingin berhasil dalam setiap usaha hidupmu, maka mintalah doa
restu kepada ibumu. Ini merupakan sebuah petuah yang sangat nyata.
Setiap kali kita akan melakukan sesuatu, misalnya pergi mencari
pekerjaan, maka doa restu orang tua, khususnya ibu merupakan bekal yang
utama.
Ibu adalah sosok yang begitu kasih kepada kita. Ibu memberikan
segalanya untuk kita. Dan, istimewanya, mereka tidak berharap balas atas
segala yang sudah dilakukan untuk anak-anaknya. Bagi para ibu,
menyayangi anak-anak merupakan amanat yang harus dipertanggungjawabkan
saat di akhirat nanti.
Surga di telapak kaki ibu
Kalau ada pepatah mengatakan bahwa surga ada di telapak kaki ibu,
bukan berarti kita harus melihat telapak kaki ibu. Ini merupakan sebuah
isyarat bahwa kebahagiaan seorang anak terletak di telapak kaki ibu,
artinya di sepanjang kehidupan ibu. Jika ibu masih hidup, maka selama
ini ibu tetap melangkahkan kaki untuk menciptakan kesempatan kehidupan
lebih baik bagi anak-anaknya.
Telapak kaki, diartikan sebagai bagian tubuh yang bersentuhan
langsung dengan tanah, maka itu artinya perjalanan hidup ibu. Selama ibu
masih hidup, selama itu pula kasih sayang ibu tercurah untuk
anak-anaknya. Dan, selama itu pula kehidupan anak berada pada posisi
baik. Ibu akan terus berusaha memposisikan anak-anaknya bahagia.
Oleh karena itulah, jika kita ingin bahagia hidup di dunia dan di
akhirat, maka sayangilah ibu kita. Berilah mereka kebahagiaan sebab ibu
adalah lautan dan dunia kita. Di sanalah kita berlabuh saat sulit dan
sebagainya.
Ingat bahwa keberadaan seorang ibu bagi kehidupan merupakan keniscayaan yang tidak dapat kita abaikan.
Ibu,,.
walau di matamu, selamanya aku adalah ranting kecil,
yang kau khawatirkan patah ditiup angin,
dan kau cemaskan akan rapuh dan lemahku,
tapi sesungguhnya aku ingin merindang,
melindungimu dari sedih nestapa.
Ibu…
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
Ibu…
Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu
Ibu…
hanya do’a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas