Warung Islam-SI PEMABUK itu kini tampak sungguh-sungguh bertobat. Sarung hitam berlurik kotak-kotak melilit tubuhnya, piyama (kau menyebut baju koko) dan peci-semuanya berwarna putih mempermanis kehadirannya di mesjid ini.
Pada shaf ketiga di sudut kiri, ia bergeming. Pandangnya tak jalang, tatapnya tiada nyalang. Lurus ke bawah, persis pada sajadah di mana keningnya rebah saat sujud. Tak ada yang peduli pada si pemabuk itu-ia tampak kini sungguh-sungguh bertobat-yang setiap jamaah mesjid ini tahu padanya; mengenal siapa lelaki itu secara akrab seperti tahu pada diri sendiri. Si pemabuk itu terkenal amat karib berulah. Meski semua orang juga tahu kalau ia telah melunasi rukun kelima dari rukun Islam.